MALANG KOTA – Adanya aksi asusila di sejumlah taman, menginspirasi Pemkot Malang kembali mengaktifkan polisi taman. Yakni tim bentukan Dinas Lingkungan Hidup untuk menjaga taman dari potensi tindakan asusila. Polisi taman sebenarnya sudah ada pada 2018. Namun tidak lama dinonaktifkan. Kini, tak lama lagi akan dibentuk kembali.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengaku butuh untuk menjaga di 98 taman. "Sangat butuh karena sekarang taman sudah jadi sarana perbuatan asusila (mesum), kami tak mau sampai terulang lagi," tegas Rahman.
Pejabat eselon II B Pemkot Malang itu menambahkan tugas polisi taman seperti sebelumnya. Yakni patroli ke beberapa taman. Jumlah personel kemungkinan ditambah demi melancarkan pengamanan.
Sebab kini tenaga honorer di DLH sebanyak 400 orang. Berbeda jika tahun 2018 lalu ketika jumlah personel polisi taman masih 36 orang. Terkait kapan, Rahman masih menyusun beberapa kesiapan lainnya.
"Pembagian personel sampai job desk juga kami susun karena nanti mereka harus berjaga ke taman-taman," beber Rahman.
Pria berkacamata itu melihat sejumlah taman sudah disalahgunakan sebagian oknum tak bertanggung jawab. Bahkan jika perlu, ke depan polisi taman juga berkolaborasi dengan Satpol PP Kota Malang. Dengan cara itu, taman kembali sesuai peruntukannya. Bukan sebagai sarana adu mesra.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang Ahmad Wanedi mengingatkan kemampuan DLH untuk menjaga taman memang harus ditingkatkan. Sebab taman kini disorot negatif bagi sebagian masyarakat. Terutama berkaca dari kasus mesum di bangku Taman Ijen yang viral beberapa waktu lalu.
"Jika perlu koordinasi dengan satpol juga nggak masalah karena nanti yang menangani juga aparat penegak perda itu," tutur Wanedi.
Politikus PDIP itu berharap fungsi polisi taman bisa efektif. Mengingat mereka keliling ke 98 taman. Jangan sampai ada kelalaian pengawasan. Bahkan terkait pergantian shift perlu diatur.
Terutama dia meminta malam hari, jumlah petugas diperbanyak. Sebab di waktu itulah jadi kesempatan bagi sebagian orang berbuat asusila. "Misalnya jumlah (personel) ditambah dua sampai lima orang itu sudah baik," tandasnya. (adn/abm)
MALANG KOTA – Adanya aksi asusila di sejumlah taman, menginspirasi Pemkot Malang kembali mengaktifkan polisi taman. Yakni tim bentukan Dinas Lingkungan Hidup untuk menjaga taman dari potensi tindakan asusila. Polisi taman sebenarnya sudah ada pada 2018. Namun tidak lama dinonaktifkan. Kini, tak lama lagi akan dibentuk kembali.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengaku butuh untuk menjaga di 98 taman. "Sangat butuh karena sekarang taman sudah jadi sarana perbuatan asusila (mesum), kami tak mau sampai terulang lagi," tegas Rahman.
Pejabat eselon II B Pemkot Malang itu menambahkan tugas polisi taman seperti sebelumnya. Yakni patroli ke beberapa taman. Jumlah personel kemungkinan ditambah demi melancarkan pengamanan.
Sebab kini tenaga honorer di DLH sebanyak 400 orang. Berbeda jika tahun 2018 lalu ketika jumlah personel polisi taman masih 36 orang. Terkait kapan, Rahman masih menyusun beberapa kesiapan lainnya.
"Pembagian personel sampai job desk juga kami susun karena nanti mereka harus berjaga ke taman-taman," beber Rahman.
Pria berkacamata itu melihat sejumlah taman sudah disalahgunakan sebagian oknum tak bertanggung jawab. Bahkan jika perlu, ke depan polisi taman juga berkolaborasi dengan Satpol PP Kota Malang. Dengan cara itu, taman kembali sesuai peruntukannya. Bukan sebagai sarana adu mesra.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang Ahmad Wanedi mengingatkan kemampuan DLH untuk menjaga taman memang harus ditingkatkan. Sebab taman kini disorot negatif bagi sebagian masyarakat. Terutama berkaca dari kasus mesum di bangku Taman Ijen yang viral beberapa waktu lalu.
"Jika perlu koordinasi dengan satpol juga nggak masalah karena nanti yang menangani juga aparat penegak perda itu," tutur Wanedi.
Politikus PDIP itu berharap fungsi polisi taman bisa efektif. Mengingat mereka keliling ke 98 taman. Jangan sampai ada kelalaian pengawasan. Bahkan terkait pergantian shift perlu diatur.
Terutama dia meminta malam hari, jumlah petugas diperbanyak. Sebab di waktu itulah jadi kesempatan bagi sebagian orang berbuat asusila. "Misalnya jumlah (personel) ditambah dua sampai lima orang itu sudah baik," tandasnya. (adn/abm)
FG_AUTHORS: TOMMY DE COCO
0 Response to "link download video Cegah Asusila, Aktifkan Polisi Taman - Radar Malang"
Post a Comment