TRIBUNMADURA.COM, TANGERANG SELATAN -�Kos-kosan tampaknya menjadi tempat yang ideal untuk pasangan selingkuh dan Open BO untuk melakukan kegiatannya.
Sebab, Satpol PP Kota Tangerang menemukan pasangan selingkuh dan Open BO yang berada di kamar kos.
Tarif dari Open BO itu juga diungkap petugas.
Sementara itu mereka juga diberikan sanksi atas perbuatannya.
Satpol�PP�Kota�Tangerang melakukan razia di kosan dan penginapan di wilayah Kecamatan Periuk dan Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang.
Baca juga: Kaget Tarif Nambah Jam Open BO, Pria ini Sakit Hati saat Dikatai PSK, Berakhir Tragedi Maut[1]
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com[2]
Giat ini merupakan monitoring cipta kondisi menyambut malam tahun baru 2023, yang dilakukan Jumat (30/12/2022) pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB kemarin.
Wawan Fauzi, Kasatpol PP Kota Tangerang mengatakan, dari hasil razia pihaknya menemukan satu pasangan open bo (online) dari kos-kosan dan lima pasangan bukan suami istri.
"Semua para pelanggar yang terjaring, diamankan ke Kantor Satpol�PP�Kota�Tangerang guna pendataan lebih lanjut oleh PPNS," katanya.
"Dari hasil pemeriksaan, satu orang yang terjaring dari tempat kos-kosan terbukti sedang melakukan praktek prostitusi online (Oppen BO) melalui aplikasi Michat dengan bukti transaksi dengan tarif Rp. 300.000," sambungnya.
Pihaknya pun menetapkan pelanggar masuk kategori pekerja seks komersial, dan langsung dikirim ke kantor Dinas Sosial Kota Tangerang untuk dilakukan Pembinaan.
Sementara itu, untuk lima pelanggar lainnya yang terbukti sebagai pasangan selingkuh, Satpol PP menahan sementara waktu KTP masing-masing pelanggar.
"Diberikan tindakan dengan membuat surat pernyataan, yang nantinya untuk pengambilan KTP setelah distempel RT RW sesuai alamat salah satu yang bersangkutan," tutup Wawan
Berita lain: penggerebekan perselingkuhan
Video penggerebekan pasangan mesum di sebuah kamar menjadi viral di media sosial.
Diketahui penggerebekan itu terjadi di Kampung Klender,�Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.
Suami yang melakukan penggerebekan itu menduga istrinya telah selingkuh dengan pria lain.
Pria tersebut diduga seorang oknum Satpol PP Kabupaten Bekasi berinisial SB (56).
Saat digrebek, keduanya tak mengenakan selembar pakaian pun saat pintu kamar didobrak paksa.
Pendobrakan dilakukan oleh suami pelaku bersama para warga yang juga turut merekam aksi tersebut.
Camat Karangbahagia, Karnadi membenarkan kejadian itu.
Ia mengatakan bahwa SB merupakan seorang staf trantib yang bertugas di wilayahnya.
"Dia anggota trantib, kejadiannya kalau enggak salah Selasa malam kemarin," kata Karnadi.
Setelah kejadian, SB kabur melarikan diri dan mangkir dalam melaksanakan tugasnya.
Meski begitu, Karnadi mengatakan telah memberhentikan anggotanya itu secara tidak hormat.
"Sudah saya berhentiin," singkatnya.
Di sisi lain, Plt Kasatpol PP Kabupaten Bekasi Deni Mulyadi menekankan bahwa oknum berinisial SB bukan merupakan anggota Satpol�PP�Kabupaten�Bekasi.
"Begini, saya jelaskan, itu bukan anggota Satpol PP, dia itu staf trantib kecamatan, bukan bagian dari Satpol�PP�Kabupaten�Bekasi. Jadi kewenangannya kecamatan," ucap Deni.
Meski SB memiliki tugas yang sama dengan anggota Satpol PP lain, namun status kepegawaian SB tercatat sebagai staf kecamatan.
Ada pun tupoksi untuk menjatuhkan sanksi merupakan kewenangan camat setempat.
"Jadi kalau mau menjatuhkan sanksi, itu haknya camat. Di lapangan dia mungkin pakai seragam yang sama seperti Satpol PP lain, tapi bukan bagian dari kita. Namanya pun saya enggak tahu. Setelah saya cek, ternyata memang bukan tim kami. Karena staf trantib di kecamatan," tuturnya.
Kasus perselingkuhan lain: wanita dibunuh selingkuhan
Kisah perselingkuhan berujung maut dialami oleh mama muda asal Malang.
Mama muda ini diketahui kabur dari suami sahnya dan menjalani kehidupan dengan selingkuhannya.
Di tempat tinggal yang baru, mama muda ini ternyata sering cekcok dengan PIL-nya (Pria Idaman Lain) tersebut.
Hingga akhirnya tragedi maut terungkap.
Linawati (33), warga Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading yang tewas dibunuh oleh selingkuhannya, Sukarni (30) itu sempat cekcok.
Diketahui Lina yang masih menjadi istri sah Ngadiman (38) sempat kabur dengan Sukarni di Batam.�
Mereka kabur selama empat tahun hingga memiliki anak perempuan yang berusia dua tahun.
Hal ini diungkapkan oleh tetangga korban yang mengetahui kisah Lina.
"Lina itu sudah punya suami, terus suka sama yang bunuh itu. Akhirnya mereka kabur berdua ke Batam," ujar tetangga korban yang biasa disapa Mak Legi.�
Lina yang saat itu kabur dari rumah meninggalkan seorang anak perempuan dan suami sahnya.�
Setelah empat tahun di Batam, Mak Legi mengatakan Lina pulang ke Ampelgading sejak 15 hari yang lalu.�
Lina yang saat itu pulang tak langsung menuju ke rumah suaminya. Ia lebih menuju ke rumah ayahnya di desa lainnya bersama anak perempuan dari selingkuhannya.
"Pulang itu ke rumah ayahnya dulu, terus minta dianterin ke rumah suaminya. Ternyata suaminya masih mau menerima kehadiran Lina," ujarnya.�
Selama di rumah suami sahnya, Mak Legi mengatakan jika sempat berbincang dengan Lina di rumahnya.�
Ibu dari dua anak itu bercerita jika selama di Batam sering terjadi cekcok dengan selingkuhannya, Sukarni.
"Si korban ini bilang, di sana sering berantem. Soalnya ngasih uang sehari-hari itu gak cukup. Buat makan aja juga gak cukup," ucap Mak Legi.
Ia meneruskan, sejak terjadi cekcok, Lina pun mengancam untuk pulang ke rumah dan kembali ke suaminya.
Dan suatu hari, Lina memutuskan untuk pulang ke Ampelgading dengan anak perempuannya tersebut.�
Menurut penuturan Mak Legi,� saat di rumah Lina sempat melakukan panggilan telepon dengan Sukarni.�
"Di rumah juga mereka telponan, masih berantem juga. Tapi Lina gak cerita ke saya apa yang dibicarakan," tutur perempuan berusia 60 tahun itu.�
Hingga tiba hari di mana Lina dibunuh, Mak Legi begitu syok setelah mendengarnya. Padahal dua hari yang lalu, mereka masih saling bertegur sapa.
Menurutnya, Sukarni tiba dari Batam ke Dusun Licin pada waktu malam hari sebelum ia melakukan aksinya tersebut.�
Bahkan kepulangan Sukarni tidak ada yang mengetahuinya.�
Diduga Sukarni pulang dengan menyelinap tanpa menuju ke rumahnya yang ada di Dusun Licin.
"Sepertinya pulang pas malam hari sebelum kejadian. Orang sekitar aja gak ada yang tahu, ibunya juga posisi tidak di rumah," ucapnya.
Saat kejadian, ia mengatakan jika anak pertama Lina yang berusia lima tahun meminta tolong kepada tetangga jika ibunya telah telah dibunuh oleh Sukarni.
Menantu dari Mak Legi pun ikut menghampiri kediaman Lina untuk memastikan apa yang terjadi.�
Ketika sampai di depan rumah, menantu Mak Lina syok ketika melihat Sukarni keluar dari rumah memegang senjata tajam yang berlumuran darah.
"Menantu saya lihat Sukarni pegang pisau terus ditodongkan kan juga. Menantu saya sampai jatuh saking takutnya," ujarnya.�
Karena tidak berani melawan, Sukarni langsung lari menuju ke arah perkebunan di dekat rumah Lina.�
Seketika warga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ampelgading.�
Hingga sampai saat ini polisi masih mengejar keberadaan Sukarni.
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com[3]
DAFTAR LINK YANG KAMU CARI
FG_AUTHORS: TOMMY DE COCO
0 Response to "link download video Kos-Kosan Bak Lokasi Ideal Perselingkuhan dan Open BO, Satpol ... - MSN"
Post a Comment